Ketidaksuburan atau Infertilitas
Selasa, 10 Januari 2012 | aini midwife
Sedangkan
bagi pria, ketidaksuburan sering disebabkan karena tidak adanya
produksi sperma pada kantung sperma. Jikapun ada produksi sperma, namun
jumlahnya sangat sedikit sehingga ketika masuk ke vagina, tidak ada
sperma yang berhasil membuahi sel telur.
Bayi Tabung
Salah satu metode untuk mengatasi ketidaksuburan atau infertilitas adalah dengan bayi tabung.
Bayi tabung pertama kali berhasil dilakukan terhadap seorang bayi
perempuan bernama Louise Joy Brown di Inggris pada tanggal 25 Juli 1978.
Prosesnya dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium ibu lalu
disatukan dengan sperma ayah dalam sebuah medium cair di gelas
laboratorium. Lalu sel telur dibuahi di laboratorium. Setelah sel telur
dibuahi, sekitar dua setengah hari kemudian, sel telur telah terbagi
menjadi delapan sel yang sangat kecil. Kemudian dimasukkan ke dalam
uterus atau rahim ibu untuk berkembang secara normal menjadi bayi. Sejak
saat itu, berbagai terapi dan teknologi dikembangkan untuk mengatasi
masalah kesuburan baik pada pria maupun wanita.
Proses bayi tabung dilakukan dengan proses yang dikenal sebagai in vitro fertilization (IVF) atau pembuahan in vitro. IVF menjadi momentum untuk pengembangan perawatan dan terapi berikutnya untuk teknologi pembantu reproduksi atau assisted reproductive technology (ART).
ART mencakup berbagai perawatan untuk masalah kesuburan. Termasuk sel
telur dari wanita lain lalu dibuahi untuk dikembangkan di rahim seorang
wanita yang lain lagi. Tahun 1994 di Italia, seorang wanita tua berusia
62 tahun yang sudah tidak memiliki sel telur melahirkan seorang bayi
yang berasal dari sel telur wanita lain yang dibuahi dengan sperma
suaminya. Jadi banyak metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah
kesuburan.
Berbagai Teknik Perawatan Masalah Ketidaksuburan atau Infertilitas
Ada
beberapa jenis perawatan untuk masalah kesuburan baik untuk pria maupun
wanita. Selain bayi tabung, perawatan-perawatan berikut juga telah
melalui serangkaian proses penelitian dan angka keberhasilannya cukup
memuaskan bagi pasangan yang memiliki masalah kesuburan.
Namun
sebelum Anda menggunakan salah satu metode perawatan masalah kesuburan,
sebaiknya Anda membuat riset mendalam terlebih dahulu dan berdiskusi
baik kepada para ahli medis maupun kepada pemimpin agama. Beberapa
kelompok agama menganggap beberapa jenis metode bayi tabung maupun
inseminasi buatan termasuk melanggar hukum agama. Hal ini khususnya jika
pembuahan atau pengembangan bayi dilakukan bukan di rahim ibu yang
memberikan sel telur ataupun bukan menggunakan sperma yang berasal dari
suami sendiri. Dengan kata lain, bagi beberapa kelompok agama, jika
melibatkan pihak ketiga baik sebagai donor maupun media pembuahan yang
bukan suami atau istri sah, itu sudah dianggap melanggar hukum agama.
Karena itu masalah memilih perawatan ini adalah keputusan pribadi setiap
pasangan dan perlu didiskusikan secara mendalam.
Sebelum
memutuskan memilih jenis teknik perawatan untuk masalah infertilitas
atau ketidaksuburan, sebaiknya Anda bertanya secara lebih dalam kepada
ahli medis yang menangani masalah Anda. Tanyakan apa saja kerugian dan
keuntungan dari masing-masing teknik untuk Anda maupun pasangan. Serta
tanyakan berbagai risiko yang bisa terjadi bagi Anda dan pasangan.
Beberapa jenis teknik perawatan untuk masalah ketidaksuburan atau
infertilitas yang memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi di
antaranya yaitu:
Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan atau artificial insemination (sering disingkat sebagai AI) dilakukan dengan memasukkan cairan semen yang mengandung sperma dari pria ke dalam organ reproduksi wanita tanpa melalui hubungan seks atau bukan secara alami. Cairan semen yang mengandung sperma diambil dengan alat tertentu dari seorang suami kemudian disuntikkan ke dalam rahim isteri sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Biasanya dokter akan menganjurkan inseminasi buatan sebagai langkah pertama sebelum menerapkan terapi atau perawatan jenis lainnya.GIFT (Gamete Intrafallopian Transfer)
GIFT yang merupakan singkatan dari Gamete Intrafallopian Transfer merupakan teknik yang mulai diperkenalkan sejak tahun 1984. Tujuannya untuk menciptakan kehamilan. Prosesnya dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium atau indung telur wanita lalu dipertemukan dengan sel sperma pria yang sudah dibersihkan. Dengan menggunakan alat yang bernama laparoscope, sel telur dan sperma yang sudah dipertemukan tersebut dimasukkan ke dalam tuba falopi atau tabung falopi wanita melalui irisan kecil di bagian perut melalui operasi laparoskopik. Sehingga diharapkan langsung terjadi pembuahan dan kehamilan.IVF (In Vitro Fertilization)
IVF atau In Vitro Fertilization dikenal juga sebagai prosedur bayi tabung. Mula-mula sel telur wanita dan sel sperma dibuahi di media pembuahan di luar tubuh wanita. Lalu setelah terjadi pembuahan, hasilnya yang sudah berupa embrio dimasukkan ke dalam rahim melalui serviks.ZIFT (Zygote Intrafallopian Transfer)
ZIFT atau Zygote Intrafallopian Transfer merupakan teknik pemindahan zigot atau sel telur yang telah dibuahi. Proses ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sel telur dari indung telur seorang wanita lalu dibuahi di luar tubuhnya. Kemudian setelah sel telur dibuahi, dimasukkan kembali ke tuba falopi atau tabung falopi melalui pembedahan di bagian perut dengan operasi laparoskopik. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik IVF dan GIFT.ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection)
ICSI atau Intracytoplasmic Sperm Injection dilakukan dengan memasukkan sebuah sel sperma langsung ke sel telur. Dengan teknik ini, sel sperma yang kurang aktif maupun tidak matang dapat digunakan untuk membuahi sel telur.
Jadi Anda
tidak perlu khawatir jika pasangan Anda mengalami masalah infertilitas
atau ketidaksuburan, karena semuanya bisa diatasi dengan berbagai
teknologi modern yang tersedia saat ini.
Tags: sistem reproduksi pada wanita | 0 komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar