Kehamilan adalah suatu keadaan dimana
janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan
proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan,
PEMBUAHAN
Pembuahan (Konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel telur dibuahi oleh satu sperma.
Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah
merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14
hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung
tuba falopii (saluran telur) yang berbentuk corong , yang merupakan
tempat terjadinya pembuahan.
Jika tidak terjadi pembuahan, sel
telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina
bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel
telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian
pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin).
Jika pada ovulasi dilepaskan lebih
dari 1 sel telur dan kemudian diikuti dengan pembuahan, maka akan
terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini merupakan
kembar fraternal.
Kembar identik terjadi jika pada awal
pembelahan, sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel yang
terpisah atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel telur.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di
dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah
menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung
tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit.
Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).
IMPLANTASI & PERKEMBANGAN PLASENTA
Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam.
Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding belakang.
Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel.
Sel-sel di bagian dalam pada dinding
blastosis yang tebal akan berkembang menjadi embrio, sedangkan sel-sel
di bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk plasenta
(ari-ari).
Plasenta menghasilkan hormon untuk
membantu memelihara kehamilan dan memungkin perputaran oksigen, zat gizi
serta limbah antara ibu dan janin.
Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-10.
Dinding blastosis merupakan lapisan
luar dari selaput yang membungkus embrio (korion). Lapisan dalam
(amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung amnion.
Kantung amnion berisi cairan jernih
(cairan amnion) dan akan mengembang untuk membungkus embrio yang sedang
tumbuh, yang mengapung di dalamnya.
Tonjolan kecil (vili) dari plasenta
yang sedang tumbuh, memanjang ke dalam dinding rahim dan membentuk
percabangan seperti susunan pohon.
Susunan ini menyebabkan penambahan
luas daerah kontak antara ibu dan plasenta, sehingga zat gizi dari ibu
lebih banyak yang sampai ke janin dan limbah lebih banyak dibuang dari
janin ke ibu.
Pembentukan plasenta yang sempurna
biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta akan terus tumbuh
selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya mencapai 500 gram.
PERKEMBANGAN EMBRIO
Embrio pertama kali dapat dikenali di
dalam blastosis sekitar 10 hari setelah pembuahan. Kemudian mulai
terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak dan medulla spinalis,
sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada hari ke 16-17.
Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama.
Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta.
Organ-organ terbentuk sempurna pada
usia kehamilan 12 minggu (10 minggu setelah permbuahan), kecuali otak
dan medulla spinalis, yang terus mengalami pematangan selama kehamilan.
Kelainan pembentukan organ
(malformasi) paling banyak terjadi pada trimester pertama (12 minggu
pertama) kehamilan, yang merupakan masa-masa pembentukan organ dimana
embrio sangat rentan terhadap efek obat-obatan atau virus. Karena itu
seorang wanita hamil sebaiknya tidak menjalani immunisasi atau
mengkonsumsi obat-obatan pada trimester pertama kecuali sangat penting
untuk melindungi kesehatannya. Pemberian obat-obatan yang diketahui
dapat menyebabkan malformasi harus dihindari.
Pada awalnya, perkembangan embrio
terjadi dibawah lapisan rahim pada salah satu sisi rongga rahim, tetapi
pada minggu ke 12, janin (istilah yang digunakan setelah usia kehamilan
mencapai 8 minggu) telah mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga
lapisan pada kedua sisi rahim bertemu (karena janin telah memenuhi
seluruh rahim).
MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Secara konvensional, kehamilan dihitung dalam minggu, dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir.
Ovulasi biasanya terjadi 2 minggu
sesudah menstruasi dan pembuahan biasanya terjadi segera setelah
ovulasi, karena itu secara kasar usia embrio adalah 2 minggu lebih muda
daripada jumlah minggu yang secara tradisional dipakai untuk menyatakan
usia kehamilan. Dengan kata lain, seorang wanita yang hamil 4 minggu
sedang mengandung embrio yang berumur 2 minggu.
Jika menstruasinya tidak teratur, maka perbedaan yang pasti bisa lebih atau kurang dari 2 minggu.
Untuk praktisnya, jika seorang wanita menstruasinya terlambat 2 minggu, dikatakan telah hamil 6 minggu.
Kehamilan berlangsung rata-rata selama
266 hari (38 minggu) dari masa pembuahan atau 280 hari (40 minggu) dari
hari pertama menstruasi.
Untuk menentukan tanggal perkiraan persalinan bisa dilakukan perhitungan berikut:
- tanggal menstruasi terakhir ditambah 7
- bulan menstruasi terakhir dikurangi 3
- tahun menstruasi terakhir ditambah 1.
Hanya 10% wanita hamil yang melahirkan
tepat pada tanggal perkiraan persalinan, 50% melahirkan dalam waktu 1
minggu dan hampir 90% yang melahirkan dalam waktu 2 minggu sebelum atau
setelah tanggal perkiraan persalinan. Persalinan dalam waktu 2 minggu
sebelum maupun sesudah perkiraan persalinan masih dianggap normal.
Kehamilan terbagi menjadi periode 3 bulanan, yang disebut sebagai:
- Trimester pertama (minggu 1-12)
- Trimester kedua (minggu 13-24)
- Trimester ketiga (minggu 25-persalinan).
Proses KehamilanIsi KandunganGambar
Ibu HamilIsi Perut Saat HamilBayi Dalam KandunganHamilBayi Dalam
PerutFoto Ibu HamilSaat HamilGambar Bayi Dalam PerutHamil Tua
MENDETEKSI KEHAMILAN
Jika seorang wanita yang biasanya
mengalami menstruasi yang teratur mengalami keterlambatan 1 minggu atau
lebih, mungkin dia hamil.
Pada awal kehamilan, wanita hamil bisa mengalami pembengkakan payudara dan mual, kadang disertai muntah.
Pembengkakan payudara terjadi akibat bertambahnya kadar hormon wanita (terutama estrogen, juga progesteron).
Mual dan muntah terjadi akibat
estrogen dan HCG (human chorionic gonadotropin). Kedua hormon ini
membantu memelihara kehamilan dan mulai dihasilkan oleh plasenta pada
sekitar 10 hari setelah pembuahan.
Pada awal kehamilan, banyak wanita yang merasa sangat lelah dan beberapa wanita mengalami perut kembung.
Jika seorang wanita hamil, serviksnya lebih lunak dan rahim juga lebih lunak dan membesar.
Biasanya vagina dan serviks menjadi kebiruan sampai ungu, karena pembuluhnya penuh terisi darah.
Perubahan ini bisa terlihat pada pemeriksaan panggul.
Biasanya untuk menentukan kehamilan dilakukan tes kehamilan pada darah maupun air kemih.
Tes kehamilan ELISA (enzyme-linked
immunosorbent assay) bisa dengan segera dan mudah mendeteksi kadar HCG
yang rendah di dalam air kemih.
Selama 60 hari pertama kehamilan yang normal dengan 1 janin, kadar HCG berlipatganda setiap 2 hari.
Selama kehamilan, rahim terus
membesar. Pada kehamilan 12 minggu, rahim membesar keluar panggu, yaitu
ke arah perut dan biasanya dapat dirasakan jika dokter memeriksa perut
bagian bawah.
Rahim terus membesar sampai setinggi
pusar pada kehamilan 20 minggu dan sampai ke tulang iga bagian bawah
pada usia kehamilan 36 minggu.
Cara lain untuk mendeteksi kehamilan:
1. Mendengarkan denyut jantung janin.
Denyut jantung janin bisa terdengar melalui stetoskop khusus atau USG Doppler.
Dengan bantuan steteoskop khusus,
denyut jantung janin bisa terdengar pada usia kehamilan 18-20 minggu;
sedangkan jika menggunakan USG Doppler, denyut jantung janin bisa
terdengar pada usia kehamilan 12-14 minggu.
2. Merasakan pergerakan janin.
Ibu bisa merasakan gerakan janin pada kehamilan 16-20 minggu.
Wanita yang sebelumnya pernah hamil akan meraskan gerakan janin ini lebih awal.
3. Memeriksa rahim dengan USG.
Rahim yang membesar bisa dilihat dengan USG pada kehamilan 6 minggu, demikian juga halnya dengan denyut jantung janin.
PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN
# Kehamilan menyebabkan banyak
perubahan pada tubuh, kebanyakan perubahan ini akan menghilang setelah
persalinan. Jantung dan pembuluh darah.
Selama kehamilan, jumlah darah yang
dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung)
meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6
minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu.
Karena curah jantung meningkat, maka
denyut jantung pada saat istirahat juga meningka (dalam keadaan normal
70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).
Setelah mencapai kehamilan 30 minggu,
curah jantung agak menurun karena rahim yang membesar menekan vena yang
membawa darh dari tungkai ke jantung.
Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%,
Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% diatas batas kehamilan, lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan.
Peningkatan curah jantung selama
kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah
ke rahim. Karena janin terus tumbuh, maka darah lebih banyak dikirim ke
rahim ibu.
Pada akhir kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.
Ketika melakukan aktivitas/olah raga,
maka curah jantung, denyut jantung dan laju pernafasan pada wanita hamil
lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil.
Rontgen dada dan EKG menunjukkan
sejumlah perubahan dalam jantung, dan kadang terdengar murmur jantung
tertentu serta ketidakteraturan irama jantung.
Semua perubahan tersebut adalah normal
terjadi pada masa hamil, tetapi beberapa kelainan irama jantung mungkin
akan memerlukan pengobatan khusus.
Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan kembali normal pada trimester ketiga.
Selama kehamilan, volume darah dalam
peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah sel darah merah yang
mengangkut oksigen hanya meningkat sebesar 25-30%.
Untuk alasan yang belum jelas, jumlah
sel darah putih (yang berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi)
selama kehamilan, pada saat persalinan dan beberapa hari setelah
persalinan, agak meningkat.
# Ginjal
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih
berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50%
atau lebih), yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai
sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal
berkurang akibat penekanan rahim yang membesar).
Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal
meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini
semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering
merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur.
Pada akhir kehamilan, peningkatan
aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil yang tidur
miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang
membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang
selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung.
# Paru-paru
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang
membesar dan meningkatnya pembentukan hormon progesteron menyebabkan
paru-paru berfungsi lain dari biasanya.
Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk janin.
Lingkar dada wanita hamil agak membesar.
Lapisan saluran pernafasan menerima
lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah
(kongesti). Kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial
akibat kongesti ini. Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak
berubah.
# Sistem pencernaan
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit (konstipasi).
Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron.
Wanita hamil sering mengalami
heartburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi
karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi
sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung
mengalir kembali ke kerongkongan.
Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada
wanita hamil dan jika sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya akan
membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.
# Kulit
Topeng kehamilan (melasma) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi.
Peningkatan pigmentasi juga terjadi di
sekeliling puting susu. Sedangkan di perut bawah bagian tengah biasanya
tampak garis gelap.
Spider angioma (pembuluh darah kecil
yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit, biasanya
di atas pinggang. Sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang
berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah.
# Hormon
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh.
Plasenta menghasilkan sejumlah hormon
untuk membantu tubuh dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang
dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan
merangsang pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk
mempertahankan kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan hormon yan
gmenyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang
lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung
berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana
hati; selain itu juga bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi
hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi pada
kurang dari 1% kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan
melanocyte-stimulating hormone yang menyebabkan kulit berwarna lebih
gelap dan hormon yang menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenal di
dalam darah. Peningkatan kadar hormon in kemungkinan menyebabkan tanda
peregangan berwarna pingk pada kulit perut.
Selama kehamilan diperlukan lebih
banyak insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Karena itu penderita
diabetes yang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes yang lebih
buruk.
PERAWATAN SELAMA KEHAMILAN
Pemeriksaan pada usia kehamilan
mencapai 6 dan 8 minggu sangat penting untuk memperkirakan umur
kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan.
Pemeriksaan fisik yang pertama kali
dilakukan biasanya meliputi berat badan, tinggi badan dan tekanan darah.
Kemudian dilakukan pemeriksaan leher, kelenjar tiroid, payudara, perut,
lengan dan tungkai.
Dengan bantuan stetoskop, dilakukan
pemeriksaan terhadap jantung dan paru-paru; sedangkan pemeriksaan bagian
belakang mata dilakukan dengan bantuan oftalmoskop.
Juga dilakukan pemeriksaan panggul dan rektum guna mengetahui ukuran danposisi rahim dan kelaian pada panggul.
Dilakukan pemeriksaan darah lengkap,
pemeriksaan darah untuk sifilis, hepatitis, gonore, infeksi klamidia dan
penyakit menular seksual lainnya.
Pemeriksaan darah juga dilakukan untuk menentukan golongan darah dan antibodi Rh.
Rontgen dada hanya dilakukan jika diketahui wanita hamil tersebut menderita penyakit paru-paru atau jantung.
Jika tidak mendesak, sebaiknya
pemeriksaan rontgen dihindari, terutama pada 12 minggu pertama karena
janin sangat sensitif terhadap efek radiasi. Jika mendesak, janin harus
dilindungi dengan cara menutupi perut bagian bawah dengan bahan yang
mengandung timah hitam sehingga rahim terlindungi.
Pemeriksaan penyaringan untuk diabetes harus segera dilakukan setelah kehamilan 12 minggu pada:
- Wanita yang pernah melahirkan bayi yang sangat besar
- Wanita yang pernah mengalami keguguran yang penyebabnya tidak jelas
- Wanita yang memiliki keluarga yang menderita diabetes.
Pada minggu ke 28, semua wanita hamil harus menjalani pemeriksaan penyaringan untuk diabetes.
Pada minggu ke 16-18, dilakukan
pemeriksaan kadar alfa-fetoprotein (suatu protein yang dihasilkan oleh
janin) di dalam darah ibu.
Jika kadarnya tinggi, kemungkinan
janin yang dikandung menderita spina bifida atau terdapat lebih dari 1
janin. Jika kadarnya rendah, kemungkinan terdapat kelainan kromosom pada
janin.
Dengan USG, kehamilan bisa diketahui mulai dari 4-5 minggu setelah ovulasi. USG juga digunakan untuk:
- Mengikuti perkembangan kehamilan
- Menentukan tanggal perkiraan persalinan
- Menentukan laju pertumbuhan janin
- Merekam denyut jantung atau pernafasan janin
- Mengetahui kehamilan ganda
- Mengetahui sejumlah kelainan (misalnya plasenta previa)
- Mengetahui kelainan posisi janin
- Memandu jarum pada pengambilan
contoh cairan ketuban untuk keperluan pemeriksaan genetik atau
kematangan paru-paru (amniosentesis).
Pada kehamilan muda, sebelum menjalani
pemeriksaan USG, sebaiknya ibu meminum banyak air karena kandung kemih
yang penuh akan mendorong rahim keluar rongga panggul sehingga bisa
diperoleh gambaran janin yang lebih jelas.
Pemeriksaan selanjutnya dilakukan
setiap 4 minggu (1 kali/bulan) sampai usia kehamilan mencapai 32 minggu.
Kemudian setiap 2 minggu sampai usia kehamilan mencapai 36 minggu dan
sesudah 36 minggu, pemeriksaan dilakukan 1 kali/minggu.
Pada setiap pemeriskaan, dilakukan
pengukuran berat badan dan tekanan darah, serta ukuran dan bentuk rahim
untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin.
Air kemih diperiksa untuk mengetahui
adanya gula dan protein. Adanya gula menunjukkan diabetes dan protein
menunjukkan pre-eklamsi (tekanan darah tinggi, protein dalam air kemih
dan penimbunan cairan selama kehamilan).
Jika ibu memiliki darah Rh-negatif, maka dilakukan pemeriksaan antibodi Rh.
Jika darah ibu memiliki Rh-negatif dan
darah ayah memiliki Rh-positif, maka janin bisa memiliki Rh-positif.
Jika darah janin yang memiliki Rh-positif memasuki peredaran darah ibu
yang memiliki Rh-negatif, maka tubuh ibu akan membentuk antibodi Rh yang
bisa masuk ke aliran darah janin dan merusak sel darah merah sehingga
terjadi jaundice (kuning), yang bisa menyebabkan kerusakan otak atau
kematian janin.
Kenaikan berat badan pada saat hamil,
pada wanita yang memiliki ukuran rata-rata biasanya berkisar antara
12,5-15 kg (sekitar 1-1,5 kg/bulan).
Kenaikan berat badan yang melebihi 15-17,5 kg menyebabkan penumpukan lemak pada janin dan ibu.
Berat badan yang tidak bertambah
merupakan pertanda buruk (terutama jika kenaikan berat badan total
kurang dari 5 kg) dan hal ini bisa menunjukkan adanya pertumbuhan janin
yang lambat.
Kadang kenaikan berat badan disebabkan
oleh penimbunan cairan akibat jeleknya aliran darah tungkai pada saat
wanita hamil berdiri.
Hal ini bisa diatasi dengan cara berbaring miring ke kiri selama 30-45 menit sebanyak 2-3 kali/hari.
Selama kehamilan, kebutuhan kalori harus ditambah sekitar 250 kalori agar tersedia zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan janin.
Wanita hamil sebaiknya mengkonsumsi
makanan yang gizinya seimbang, termasuk buah-buahan dan sayur-sayuran.
Hindari makanan yang terlalu asin atau makanan yang mengandung bahan
pengawet.
Seorang wanita hamil tidak boleh minum obat sembarangan.
Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan
zat besi meningkat guna memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Biasanya
diberikan tambahan zat besi. Pemberian zat besi bisa menyebabkan
gangguan lambung yang ringan dan sembelit.
Mual dan muntah bisa dikurangi dengan merubah pola makan, yaitu:
- Minum dan makan dalam porsi kecil tetapi sering
- Makan sebelum lapar
- Makanan lunak.
Untuk mengatasi morning sickness (mual di pagi hari) sebaiknya memakan 1-2 keping biskuit sebelum beranjak dari tempat tidur.
Jika mual dan muntahnya sangat berat
dan menetap sehingga terjadi dehidrasi, penurunan berat badan atau
gangguan lainnya, maka biasanya wanita hamil harus menjalani perawatan
di rumah sakit untuk semantara waktu dan mendapatkan cairan melalui
infus.
Edema (pembengkakan) sering terjadi,
terutama pada tungkai. Demikian juga halnya dengan varises pada tungkai
dan di daerah sekitar lubang vagina.
Untuk mengurangi pembengkakan tungkai, bisa digunakan penyangga elastis atau berbaring dengan posisi tungkai lebih tinggi.
Wasir bisa diatasi dengan mengkonsumsi obat pelunak tinja atau berendam di air hangat.
Pada saat hamil biasanya jumlah cairan
yang keluar dari vagina bertambah, hal ini adalah normal. Trikomoniasis
dan kandidiasis merupakan infeksi vagina yang sering ditemukan selama
kehamilan dan mudah diobati.
Vaginosis bakterialis (infeksi bakteri pada vagina) bisa menyebabkan kelahiran prematur dan harus diobati secara tuntas.
Wanita hamil bisa tetap melakukan kegiatan sehari-harinya dan berolahraga.
Hubungan seksual selama kehamilan tetap boleh dilakukan, kecuali jika terjadi perdarahan, nyeri atau kebocoran air ketuban.
Setiap wanita hamil sebaiknya mengetahui tanda-tanda awal persalinan.
Tanda yang utama adalah kontraksi perut bagian bawah dengan selang waktu tertentu dan nyeri punggung.
Menjelang akhir kehamilan (setelah 36
minggu), dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk mencoba
memperkirakan saat persalinan.
0 komentar:
Posting Komentar